sponsor

sponsor

Slider

layananView All

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Tube

Business

Technology

Life & style

Games

Sports

Fashion

Pantai Blendung

PERCAYA atau tidak pantai Blendung di wilayah Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang konon airnya dapat mempererat tali kasih calon pengantin. Pengaruh cerita itu tampak pada setiap malam Jumat Kliwon banyak pasangan muda-mudi yang datang ke sana untuk membasahi muka atau kaki dengan air pantai.
Sayang, jarak pantai itu dengan jalur pantura cukup jauh, sehingga orang luar kota banyak yang tidak mengenalnya. Padahal selain dapat untuk mencari berkah, keindahan alamnya juga mampu mengurangu stres. Pantai itu dapat sebagai tempat plesiran yang layak disinggahi.
Juru kunci pantai Bledung Mbah Suwaryo menuturkan, legenda mengenai pantai itu sampai kini masih dipercayai oleh sebagian masyarakat. Tidak jelas cerita legendanya, namun konon pantai itu mampu memberikan berkah. Pengunjung yang berkepentingan dalam soal spritual biasanya akan diantar oleh Mbah Suwaryo ke sumur yang dikeramatkan yang letaknya di pinggir pantai.
Sumur itu disebut-sebut sangat misterius, karena lokasinya dapat berpindah-pindah di areal sekitar pantai. Biasanya sumur itu muncul dalam radius 100 meter dari bibir pantai di tanah yang ditumbuhi rerumputan. Sumur itu, konon hanya dapat ditemukan oleh yang berjodoh, sehingga bagi pengunjung sering menggunaan air pantai sebagai pengantinya.
Biasanya para muda-mudi yang datang ke tempat itu hanya membasuh muka dengan air pantai. Atau berjalan-jalan di bibir pantai dengan kaki telanjang agar kakinya menyentuh ombak. Entah kenapa hal itu juga dipercayai dapat melanggengkan perjodohan mereka.
Cerita lain yang terkit dengan pantai Blendung adalah keberadaan Mbah Tumpuk. Konon ia tokoh gaib berbentuk ular besar yang melingkar-lingkar dan tampak menumpuk. Cerita-cerita itulah yang berpengaruh terhadap daya tarik objek wisata yang kini dikelola oleh masyarakat Desa Blendung itu.
Dibutuhkan Bantuan
Kades Blendung Suyik menuturkan, agar pantai itu lebih bagus lagi, dibutuhkan bantuan dana yang besar. Pihaknya kini sudah melengkapi beberapa sarana, yakni tempat berteduh dan mainan anak-anak. Namun, ia masih mengharapkan pembangunan jalan yang menuju ke pantai itu.
Masyarakat juga berharap Pantai Blendung dapat menjadi objek wisata yang mampu dijual. Hal itu dibuktikan dengan kesediaan masyarakat merelakan sebagian tanah milik mereka untuk pelebaran jalan menuju ke pantai. Bagi masyarakat pemilik tambak tidak akan meluaskan tambaknya ke arah utara. Sebab, daerah itu merupakan sabuk hijau.
Keindahan pantai itu pernah menarik minat seorang investor untuk mengelolanya. Pantai itu akan dilengkapi dengan arena rekreasi air seperti sepeda air dan jet ski. Namun hal itu belum diiyakan oleh masyarakat. Sebab dikhawatirkan pengelolaannya nanti tidak sesuai dengan perencanaan Pemkab Pemalang.(Saiful Bachri-14r)

pembelian kartu SIM prabayar harus menggunakan KTP


Kartu perdana (SIM card) yang dijual murmer (murah meriah) sepertinya tak akan berumur lebih panjang lagi, pasalnya pemerintah saat ini sedang merencanakan penerapan peraturan baru dimana setiap pembelian kartu SIM prabayar harus menggunakan KTP asli bukan foto copy.

Rencana ini ada bukan tanpa alasan, dengan begitu banyaknya penjual kartu perdana dengan harga murah membuat beberapa oknum nakal yang mencoba memanfaatkannya untuk melakukan tindak kejahatan seperti contoh penipuan melalui sms dan telfon yang akhir-akhir ini begitu meresahkan. Jadi bagi yang suka ganti-ganti kartu bersiaplah beli kartu SIM perdana pakai KTP asli per 15 Desember.
Selain itu munculnya peraturan ini juga di sebabkan tidak maksimalnya sistem yang di terapkan sebelumnya yakni registrasi SIM card baru harus menggunakan data sesuai KTP asli. Kenyataan di lapangan jauh dari hal itu, sebab masih sering di jumpai pendaftaran sim card dengan data acak (tidak benar).
Tak hanya berhenti disitu, untuk penjual kartu perdana nantinya harus memiliki kartu ID khusus yang menyatakan bahwa mereka berhak melakukan verifikasi data berdasarkan KTP, jika selama ini pelanggan sendiri yang melakukan registrasi kartu, sekarang ganti pihak penjualnya. Kartu ID khusus ini di berikan oleh pihak operator, dan para penjual di haruskan bertanggung jawab atas data yang mereka input. Hal ini untuk membantu pemerintah melakukan penelusuran data jika di perlukan.
Jika ada penjual atau pendagang kartu eceran yang tak memiliki kartu ID khusus tersebut tentu tidaklah dapat melakukan registrasi baru.
Sebenarnya peraturan registasi ini sudah di rencanakan pemerintah sejak tahun lalu. Namun saat itu terbentur oleh masalah sistem verifikasi data pelanggan, yang belum disepakati pihak mana yang akan menyediakan. “Ya, betul (baru jalan sekarang), sebab seluruh operator terbentur oleh persoalan sistem dan cara verifikasi pelanggan. Untuk (penertiban) ini, kami perlu kesepakatan utuh dari operator. Nah, seluruh operator telekomunikasi kini sudah menyepakati bersama agar penertiban registrasi dimulai pada 15 Desember,” ungkap Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi, Ismail Cawidu.

Asal Mula Nama Randudongkal di pemalang


Menurut cerita orang tua
Dahulu di sebuah desa di wilayah Pemalang bagian selatan, tumbuh sebuah pohon randu yang sangat besar sekali. Para warga desa setempat merasa pohon randu yang besar itu sanget mengganggu aktifitas warga desa. Kemudian para tetua desa mengadakan musyawarah untuk membahas masalah warga desa.
Akhirnya disepakati bahwa pohon randu raksasa tersebut akan ditebang. Dua hari menjelang penebangan pohon randu itu, suasana desa menjadi seperti disimuti kabut kebisuan.
Semua warga jarang yang bercakap-cakap ketika melewati pohon randu besar itu. Dan banyak warga yang memberikan sesaji di sekitar pohon randu. Ketika akan menebang pohon randu, secara tiba-tiba angin berhembus dengan sangat kencang. Semua warga panik seketika itu. Secepat kilat suasana di sekitar pohon itu menjadi kacau balau.
Tiba-tiba pohon randu yang akan ditebang tadi bergetar. Pohon itu terangkat naik ke atas secara pelan-pelan.
Semua orang yang ada di sana merasa heran dengan apa yang mereka saksikan. Pohon randu itu terangkat, hingga akarnya keluar dari dalam tanah. Kemudian pohon randu yang seperti dicabut itu terlempar dan jatuh ke tanah tidak jauh dari lokasi. “Wit randune dongkal… wit randune dongkal” kata salah satu orang yang menyaksikan kejadian itu.
Para warga desa bersorak gembira. Pohon yang selama ini tidak disukai keberadaannya akhirnya bisa di tebang pula, walaupun pohon itu ambruk tidak karena usaha mereka.
Sejak saat itu, lokasi tempat tumbangnya pohon randu itu dikenal dengan nama Randudongkal.
Randudongkal berasal dari bahasa jawa. “Randu” berasal dari nama pohon randu dan “dongkal” berarti cabut atau tumbang. Randudongkal bisa diartikan sebagai pohon randu yang tumbang. Sekarang nama Randudongkal diabadikan sebagai nama salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Pemalang.

Sejarah Desa Kalirandu Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang

I. Pengertian 

       Kalirandu adalah desa di kecamatan Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Masyarakat Kalirandu umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian kecil bekerja sebagai karyawan/ Buruh pabrik, Pedagang dan sebagian lagi merantau ke Jakarta maupun ke luar negeri sebagai TKI. Tingkat pendidikan masyarakat Kalirandu masih tergolong rendah, hal ini bisa dilihat dari masih sedikitnya pelajar yang meneruskan pendidikannya ke jenjang S1 (Sarjana). Faktor ekonomi membuat para orang tua tidak bisa memberikan pendidikan yang lebih bagi putra-putrinya. Walau demikian, Kalirandu telah memiliki banyak sarjana-sarjana yang telah mengabdikan dirinya pada Negara, baik di instanti pemerintah maupun swasta serta ada jga yang mengabdi disektor Petahanan Negara (TNI/POLISI/Angkatan) dll. Masyarakat Kalirandu sebagian besar menganut aqidah Islam Ahlusunnah Waljama'ah di bawah organisasi NU.     Di Desa Kalirandu juga terdapat lima Sekolah Dasar Negeri (SDN), satu Madrasah Ibtidaiyah, satu Madrasah Tsanawiyah dan tiga pondok pesantren serta Ormas / Lembaga Lainya yang menjadi ujung tombak dalam pengkaderan generasi Aswaja serta Untuk Memperkokoh Kesatuan dan Persatuan NKRI juga untuk Memperkuat ukuah Islamiah khususnya di Desa Kalirandu.



II.      Sejarah Desa Kalirandu
         Menurut cerita bahwa dahulu ada seorang bernama Eyang Gondala Sakti memasuki wilayah hutan Randu yang ada sungainya dan dikuasai oleh Brojomusti. Kemudian beliau Eyang Gondala Sakti berselisih pendapat dengan Brojomusti yang berakhir dengan perkelahian. Dalam perkelahian tersebut Brojomusti terdesak (kepepet/keteter dalam bahasa Jawa) kemudian menjelma menjadi buaya putih. Namun perkelahian tetap berlangsung dan akhirnya Brojomusti dapat terkalahkan.
         Setelah Eyang Gondala Sakti dapat mengalahkan Brojomusti  beliau menetapkan hutan Randu yang dibuka (dibabad) menjadi perkampungan diberi nama Kalirandu. Sungainya sampai sekarang  namanya Sungai Randu. Jika di Kendalsari sungai tersebut bernama Sungai Badak dan di Kendalrejo (hilir) namanya Sungai Jamuran. Setelah Eyang Gondala Sakti berkuasa di Kalirandu kemudian pindah ke wilayah lain dan meninggal di Cilacap. Kekuasaan diteruskan oleh Pangeran Samodro selanjutnya digantikan oleh Durpokolo.
         Desa Kalirandu mulai Rejo (ramai) pada masa kepemimpinan Ki Ageng Menjangan pada tahun 1876 Masehi, kemudian dengan berturut-turut diteruskan oleh Eyang Suntoro, Dewi Suntari, Ramilah, Sagian, Drusni, Santo Alam (Haji Abdul Khodir), Carmadi, Caram, Nahrawi (Rawan). Pada masa kepemimpinan Nahrawi, beliau terdesak oleh pendudukan Belanda bersama perangkatnya lari ke hutan. Selanjutnya penjajah Belanda mengangkat Marto dan diteruskan Abdurrohman. Namun akhirnya penjajah Belanda menyerah kepada Sekutu, selanjutnya Nahrawi kembali dari pelariannya di hutan dan kembali memegang pemerintahan desa Kalirandu. Berakhirnya kepemimpinan Nahrawi digantikan oleh Tardi, Abdur Rosid, Slamet bin Sahal, Sukarine Hadiyanto dan kemudian Slamet Kardiyan.
          Di Desa Kalirandu Terdapat Sumur Watu "Punden" yang terletak di Dusun Sidepok Desa Kalirandu Kec.Petarukan Kab.Pemalang JATENG.Pundentersebut dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Punden Depok karna keberadaannya. 
Adapun kasepuhannya yang terkenal adalah :
  1. Mbah Beruk yang dimakamkan di Pekuburan/Pemakaman Kedawung RT 04 RW 02 Desa Kalirandu Kec.petarukan Kab.Pemalang JATENG.
  1. Mbah Blekok yang dimakamkan di Pekuburan/Pemakaman yang sudah menjadi tanah pemukiman (komplek Ibu Rukenti binti Duryani) dan mbah Rejo RT 08 RW 02 Desa Kalirandu Kec.Petarukan kab.Pemalang JATENG.

III.    Masa  Kepemimpinan Pemimpin Desa Kalirandu
1.         Eyang Gondala Sakti
2.         Pangeran Samodro
3.         Durpokolo
4.         Ki Ageng Menjangan
5.         Eyang Suntoro
6.         Dewi Suntari
7.         Ramilah
8.         Sagian
9.         Drusni
10.      Santo Alam (Haji Abdul Khodir)
11.      Carmadi 
12.      Caram (1951)
13.      Nahrawi (Rawan) 1951- 1954
14.      Marto (1954 - 1957)
15.   
Nahrawi (Rawan) 1957 - 196717.     Tardi ( 1967 - 1967)
18.     
Abdur Rosid ( 1967 - 1980 )

19.    Wahadi ( 1980 - 1991 )
20.     Slamet bin Sahal ( 1991 - 1998 )
21
.   Sukarine Hadiyanto ( 1998 - 2007)
22.     Slamet Kardiyan ( 2007 - 2013 )
23.   Nedi Purbo, S.I.P. ( 201)

Pemalang
3 - 2018 )

Profil Desa Susukan

Profil Desa

ProvinsiJawa Tengah
Kabupaten/KotaPemalang
KecamatanComal
Desa/KelurahanSusukan
Alamat Kantor DesaJalan Raya Pasar Desa Susukan
Nama Kepala DesaIrfanudin

Keterangan Umum Desa

Luas Desa1.32Ha/M2

Batas Wilayah

UtaraDesa Wonokromo (Kec. Comal)
SelatanDesa Kauman (Kec. Comal)
BaratDesa Kebagusan (Kec. Ampelgading)
TimurDesa Sarwodadi (Kec. Comal)

Kondisi Geografis

Ketinggian Tanah2.5Mdpl
Curah HujanRendah
Topografi WilayahDataran
Jarak dari Desa keJarakWaktu Tempuh
Kantor Kecamatan4Km0,3
Kantor Kabupaten/Kota20Km1
Ibukota Provinsi137Km3
Ibukota Negara3769

xxx