sponsor

sponsor

Slider

layananView All

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Tube

Business

Technology

Life & style

Games

Sports

Fashion

» » Sejarah Desa Kalirandu Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang

I. Pengertian 

       Kalirandu adalah desa di kecamatan Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Masyarakat Kalirandu umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian kecil bekerja sebagai karyawan/ Buruh pabrik, Pedagang dan sebagian lagi merantau ke Jakarta maupun ke luar negeri sebagai TKI. Tingkat pendidikan masyarakat Kalirandu masih tergolong rendah, hal ini bisa dilihat dari masih sedikitnya pelajar yang meneruskan pendidikannya ke jenjang S1 (Sarjana). Faktor ekonomi membuat para orang tua tidak bisa memberikan pendidikan yang lebih bagi putra-putrinya. Walau demikian, Kalirandu telah memiliki banyak sarjana-sarjana yang telah mengabdikan dirinya pada Negara, baik di instanti pemerintah maupun swasta serta ada jga yang mengabdi disektor Petahanan Negara (TNI/POLISI/Angkatan) dll. Masyarakat Kalirandu sebagian besar menganut aqidah Islam Ahlusunnah Waljama'ah di bawah organisasi NU.     Di Desa Kalirandu juga terdapat lima Sekolah Dasar Negeri (SDN), satu Madrasah Ibtidaiyah, satu Madrasah Tsanawiyah dan tiga pondok pesantren serta Ormas / Lembaga Lainya yang menjadi ujung tombak dalam pengkaderan generasi Aswaja serta Untuk Memperkokoh Kesatuan dan Persatuan NKRI juga untuk Memperkuat ukuah Islamiah khususnya di Desa Kalirandu.



II.      Sejarah Desa Kalirandu
         Menurut cerita bahwa dahulu ada seorang bernama Eyang Gondala Sakti memasuki wilayah hutan Randu yang ada sungainya dan dikuasai oleh Brojomusti. Kemudian beliau Eyang Gondala Sakti berselisih pendapat dengan Brojomusti yang berakhir dengan perkelahian. Dalam perkelahian tersebut Brojomusti terdesak (kepepet/keteter dalam bahasa Jawa) kemudian menjelma menjadi buaya putih. Namun perkelahian tetap berlangsung dan akhirnya Brojomusti dapat terkalahkan.
         Setelah Eyang Gondala Sakti dapat mengalahkan Brojomusti  beliau menetapkan hutan Randu yang dibuka (dibabad) menjadi perkampungan diberi nama Kalirandu. Sungainya sampai sekarang  namanya Sungai Randu. Jika di Kendalsari sungai tersebut bernama Sungai Badak dan di Kendalrejo (hilir) namanya Sungai Jamuran. Setelah Eyang Gondala Sakti berkuasa di Kalirandu kemudian pindah ke wilayah lain dan meninggal di Cilacap. Kekuasaan diteruskan oleh Pangeran Samodro selanjutnya digantikan oleh Durpokolo.
         Desa Kalirandu mulai Rejo (ramai) pada masa kepemimpinan Ki Ageng Menjangan pada tahun 1876 Masehi, kemudian dengan berturut-turut diteruskan oleh Eyang Suntoro, Dewi Suntari, Ramilah, Sagian, Drusni, Santo Alam (Haji Abdul Khodir), Carmadi, Caram, Nahrawi (Rawan). Pada masa kepemimpinan Nahrawi, beliau terdesak oleh pendudukan Belanda bersama perangkatnya lari ke hutan. Selanjutnya penjajah Belanda mengangkat Marto dan diteruskan Abdurrohman. Namun akhirnya penjajah Belanda menyerah kepada Sekutu, selanjutnya Nahrawi kembali dari pelariannya di hutan dan kembali memegang pemerintahan desa Kalirandu. Berakhirnya kepemimpinan Nahrawi digantikan oleh Tardi, Abdur Rosid, Slamet bin Sahal, Sukarine Hadiyanto dan kemudian Slamet Kardiyan.
          Di Desa Kalirandu Terdapat Sumur Watu "Punden" yang terletak di Dusun Sidepok Desa Kalirandu Kec.Petarukan Kab.Pemalang JATENG.Pundentersebut dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Punden Depok karna keberadaannya. 
Adapun kasepuhannya yang terkenal adalah :
  1. Mbah Beruk yang dimakamkan di Pekuburan/Pemakaman Kedawung RT 04 RW 02 Desa Kalirandu Kec.petarukan Kab.Pemalang JATENG.
  1. Mbah Blekok yang dimakamkan di Pekuburan/Pemakaman yang sudah menjadi tanah pemukiman (komplek Ibu Rukenti binti Duryani) dan mbah Rejo RT 08 RW 02 Desa Kalirandu Kec.Petarukan kab.Pemalang JATENG.

III.    Masa  Kepemimpinan Pemimpin Desa Kalirandu
1.         Eyang Gondala Sakti
2.         Pangeran Samodro
3.         Durpokolo
4.         Ki Ageng Menjangan
5.         Eyang Suntoro
6.         Dewi Suntari
7.         Ramilah
8.         Sagian
9.         Drusni
10.      Santo Alam (Haji Abdul Khodir)
11.      Carmadi 
12.      Caram (1951)
13.      Nahrawi (Rawan) 1951- 1954
14.      Marto (1954 - 1957)
15.   
Nahrawi (Rawan) 1957 - 196717.     Tardi ( 1967 - 1967)
18.     
Abdur Rosid ( 1967 - 1980 )

19.    Wahadi ( 1980 - 1991 )
20.     Slamet bin Sahal ( 1991 - 1998 )
21
.   Sukarine Hadiyanto ( 1998 - 2007)
22.     Slamet Kardiyan ( 2007 - 2013 )
23.   Nedi Purbo, S.I.P. ( 201)

Pemalang
3 - 2018 )

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

xxx